8 Mei 2013

HABITS (FOR THE BETTER LIFE)


Preface words..

Konsisten dalam hal-hal yang baik adalah yang terbaik, walau apapun yang akan terjadi sebisanya berusaha untuk tetap konsisten.
Sketsa..

-----
Seringkali kita tekagum-kagum melihat penampilan seseorang yang luar biasa, misal seorang ulama, pemimpin adil, pedagang, pembicara, guru, ahli bela diri dan lain-lain. Dalam benak kita mengatakan “mereka luar biasa, saya tidak ada apa-apanya, mereka berbakat” atau yang parahnya “sudah takdir mereka menjadi orang hebat sedangkan saya menjadi orang biasa-biasa saja.”
Beberapa sosok luar biasa :
  1. Muhammad, Nabi terakhir dan orang yang paling berpengaruh di dunia dan paling banyak pengikutnya.
  2. Umar bin Abdul Aziz, khalifah atau pemimpin kamu muslimin terbaik pada zamannya.
  3. Muhammad al-Fatih, pemimpin, panglima dan prajurit terbaik penakluk Konstantipel.
  4. Imam Syafi’I, ulama paling terkenal; belum genap umur 7 tahun sudah hafal al-Qur’an.
  5. Ibnu Sina, ilmuwan sekaligus ulama terbaik.
  6. Dan banyak lagi….
Kita seringkali hanya melihat hasil akhirnya saja dan melupakan prosesnya. Ingat, seseorang yang hebat tentu saja mereka berusaha lebih gigih dan kuat dari yang biasa-biasa saja. Mereka yang berhasil lebih banyak berusaha, berlatih dan mencoba dibandingkan yang tidak berhasil. Memang demikian, sudah sunnatullah..

Sekarang kita berpikir optimis, “suatu saat aku akan sama dengan mereka, berhasil dan hebat seperti mereka”, demikianlah seharusnya.

Habits..

Habits adalah kebiasaan, perilaku yang dilakukan berulang-ulang, seperti refleks.

Ada sebuah pertanyaan yang sangat menarik, selalu dibahas oleh setiap orang di mana-mana yang peduli dengan proses pengembangan diri. “bagaimana seseorang bisa menguasai suatu keahlian tertentu sedangkan yang lain tidak?”

Jawabnya adalah habits (kebiasaan), habits adalah sesuatu yang kita lakukan secara otomatis, bahkan kita melakukannya tanpa berpikir. Habits dilakukan secara terus-menerus, dia adalah kebiasaan kita.

Kita menjadi seperti yang sekarang ini adalah karena habits kita, kita pandai atau bodoh, kaya atau miskin, terkenal atau tidak terkenal adalah karena habits. Orang yang pandai tentu ia punya habits belajar, orang yang kaya tentu ia punya habits berdagang, ahli bela diri tentu punya habits berlatih bela diri dan pemmimpin adil tentu punya habits seorang pemimpin adil.

Ketika kita berjalan di luar, kita melihat gerombolan remaja sedang nongkrong ketawa-ketawa, dengan pakaian bolong-bolong, rambut berdiri, bertato, minum-minuman keras dan merokok. Apa yang kita pikirkan? “Apakah dulunya mereka belajar dengan baik di sekolah? mengaji? taat pada orang tuanya?” Jadi, kebiasaan atau habits kita mempengaruhi hidup kita. Maka, kesimpulannya pilih habits atau kebiasaan yang baik maka akan menjadi baik.

Coba kita renungkan, “saya sekarang seperti ini, apa sih habits dan kebiasaan saya sehari-hari”. Habits atau kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari membentuk seperti apa kita sekarang.

Pernah saya bertanya kepada guru ngaji “bagaimana supaya kita rajin belajar?”, maka jawabnya adalah “kamu harus belajar”.  Sempat bingung, nanya bagaimana caranya malah disuruh kerjakan saja.

Pernah melihat dan mendengar burung yang pandai bernyanyi? Kita tau bahwa burung tidak mempunyai ilmu dan motivasi, ia hanya mempunyai insting. Burung tersebut telah dilatih oleh pemiliknya dalam jangka waktu yang lama, sehingga ia bisa bernyanyi. Artinya, apabila binatang saja bisa apalagi manusia yang mempunyai akal dan motivasi, tentu kemungkinannya lebih bisa.

Habits bisa dilatih, bahkan tanpa motivasi sekalipun. Kata para ahli, suatu tindakan akan menjadi habits apabila dikerjakan terus-menerus selama 30 hari, contohnya adalah pada saat puasa ramadhan, pada awal puasa kita merasa berat tetapi ketika syawal tiba kita malah tidak terbiasa makan banyak. Ada juga yang bilang butuh 1 tahun untuk membentuk suatu habits, ini kata guru bela diri, seseorang akan mahir dan menguasai suatu jurus setelah berlatih selama 1 tahun.

Mari kita bentuk habits atau kebiasaan yang baik supaya kita menjadi baik. Rutin, rajin dan konsisten menuntut ilmu, bekerja dan beribdah dalam keseharian kita, insyaallah akan terbentuk habits dan menjadi di antara yang terbaik.

Peribahasa melayu “nak atau tak nak, kalau nak seribu daye kalau tak nak seribu daleh”, permasalahan dari dulu adalah bukan bisa atau tidak bisa tapi mau atau tidak mau.


2 komentar:

  1. ayo belajar yang raajiiinn

    BalasHapus
  2. let's make good habbits..
    step by step installing habiits : 1st. learn, 2nd. commit, 3th. practices, 4th. repetition, 5th. habbits.. :D

    BalasHapus