Preface
words..
Konsisten
dalam hal-hal yang baik adalah yang terbaik, walau apapun yang akan terjadi
sebisanya berusaha untuk tetap konsisten.
Sketsa..
-----
Seringkali
kita tekagum-kagum melihat penampilan seseorang yang luar biasa, misal seorang ulama,
pemimpin adil, pedagang, pembicara, guru, ahli bela diri dan lain-lain. Dalam benak
kita mengatakan “mereka luar biasa, saya tidak ada apa-apanya, mereka berbakat”
atau yang parahnya “sudah takdir mereka menjadi orang hebat sedangkan saya
menjadi orang biasa-biasa saja.”
Beberapa sosok luar biasa :
Beberapa sosok luar biasa :
- Muhammad, Nabi terakhir dan orang yang paling berpengaruh di dunia dan paling banyak pengikutnya.
- Umar bin Abdul Aziz, khalifah atau pemimpin kamu muslimin terbaik pada zamannya.
- Muhammad al-Fatih, pemimpin, panglima dan prajurit terbaik penakluk Konstantipel.
- Imam Syafi’I, ulama paling terkenal; belum genap umur 7 tahun sudah hafal al-Qur’an.
- Ibnu Sina, ilmuwan sekaligus ulama terbaik.
- Dan banyak lagi….
Kita
seringkali hanya melihat hasil akhirnya saja dan melupakan prosesnya. Ingat,
seseorang yang hebat tentu saja mereka berusaha lebih gigih dan kuat dari yang
biasa-biasa saja. Mereka yang berhasil lebih banyak berusaha, berlatih dan
mencoba dibandingkan yang tidak berhasil. Memang demikian, sudah sunnatullah..
Sekarang
kita berpikir optimis, “suatu saat aku akan sama dengan mereka, berhasil dan
hebat seperti mereka”, demikianlah seharusnya.
Habits..
Habits
adalah kebiasaan, perilaku yang dilakukan berulang-ulang, seperti refleks.
Ada
sebuah pertanyaan yang sangat menarik, selalu dibahas oleh setiap orang di
mana-mana yang peduli dengan proses pengembangan diri. “bagaimana seseorang bisa
menguasai suatu keahlian tertentu sedangkan yang lain tidak?”
Jawabnya
adalah habits (kebiasaan), habits adalah sesuatu yang kita lakukan secara
otomatis, bahkan kita melakukannya tanpa berpikir. Habits dilakukan secara
terus-menerus, dia adalah kebiasaan kita.
Kita
menjadi seperti yang sekarang ini adalah karena habits kita, kita pandai atau
bodoh, kaya atau miskin, terkenal atau tidak terkenal adalah karena habits. Orang
yang pandai tentu ia punya habits belajar, orang yang kaya tentu ia punya
habits berdagang, ahli bela diri tentu punya habits berlatih bela diri dan
pemmimpin adil tentu punya habits seorang pemimpin adil.
Ketika
kita berjalan di luar, kita melihat gerombolan remaja sedang nongkrong
ketawa-ketawa, dengan pakaian bolong-bolong, rambut berdiri, bertato,
minum-minuman keras dan merokok. Apa yang kita pikirkan? “Apakah dulunya mereka
belajar dengan baik di sekolah? mengaji? taat pada orang tuanya?” Jadi,
kebiasaan atau habits kita mempengaruhi hidup kita. Maka, kesimpulannya pilih
habits atau kebiasaan yang baik maka akan menjadi baik.
Coba kita renungkan, “saya sekarang seperti ini, apa sih habits dan kebiasaan saya sehari-hari”. Habits atau kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari membentuk seperti apa kita sekarang.
Pernah
saya bertanya kepada guru ngaji “bagaimana supaya kita rajin belajar?”, maka
jawabnya adalah “kamu harus belajar”. Sempat
bingung, nanya bagaimana caranya malah disuruh kerjakan saja.
Pernah
melihat dan mendengar burung yang pandai bernyanyi? Kita tau bahwa burung tidak
mempunyai ilmu dan motivasi, ia hanya mempunyai insting. Burung tersebut telah
dilatih oleh pemiliknya dalam jangka waktu yang lama, sehingga ia bisa
bernyanyi. Artinya, apabila binatang saja bisa apalagi manusia yang mempunyai
akal dan motivasi, tentu kemungkinannya lebih bisa.
Habits
bisa dilatih, bahkan tanpa motivasi sekalipun. Kata para ahli, suatu tindakan
akan menjadi habits apabila dikerjakan terus-menerus selama 30 hari, contohnya
adalah pada saat puasa ramadhan, pada awal puasa kita merasa berat tetapi
ketika syawal tiba kita malah tidak terbiasa makan banyak. Ada juga yang bilang
butuh 1 tahun untuk membentuk suatu habits, ini kata guru bela diri, seseorang
akan mahir dan menguasai suatu jurus setelah berlatih selama 1 tahun.
Mari
kita bentuk habits atau kebiasaan yang baik supaya kita menjadi baik. Rutin, rajin
dan konsisten menuntut ilmu, bekerja dan
beribdah dalam keseharian kita, insyaallah akan terbentuk habits dan menjadi di
antara yang terbaik.
Peribahasa melayu “nak atau tak nak, kalau nak seribu daye
kalau tak nak seribu daleh”, permasalahan dari dulu adalah bukan bisa atau tidak bisa tapi mau atau
tidak mau.
ayo belajar yang raajiiinn
BalasHapuslet's make good habbits..
BalasHapusstep by step installing habiits : 1st. learn, 2nd. commit, 3th. practices, 4th. repetition, 5th. habbits.. :D