23 Oktober 2012

UDAH PUTUSIN AJA !

Felix Y Siauw :

Benar kata orang, “penyesalan selalu datang di belakang”, Bila jalan dari awal sudah maksiat, kenapa heran ditengahnya sengsara? Walau airmata menganak sungai, tetap kehormatan tak bisa balik, bagaikan buah simalakama yang ditangan, pilih manapun tiada yang baik.

Inbox - mail:

"Saya sudah dua (2) tahun pacaran, niat nikah, tapi beberapa waktu sebelum menikah ternyata pacar saya (sebut saja A) berselingkuh dengan yang lain. "Saya sudah berusaha menasihati, dia nggak mau dengar, dan terus saja melanjutkan hubungannya (dia bilang itu biasa), saya sakit hati. "Saya sadar sudah banyak hal salah yang saya perbuat, sekarang saya mau taubat, dan saya tetap mau menikah dengan A, doa apa yang bisa sadarkan si A?" "Bila saya meninggalkan si A, saya khawatir yang lain tidak mau menerima, karena saya sudah ternoda, mohon bantuannya tadz.."

Dear tweeps, 4 twit awal bukan monolog imajiner, itu template isi mail yang saya terima, 5-10 mail setiap harinya isinya begitu. Terserah ada yang anggap ini berlebihan atau nggak, karena saya awalnya pun nggak percaya, tapi kenyataan di lapangan bisa jadi lebih.
  • Lelaki biasanya protes saat saya sampaikan fakta yang menyudutkan aktivitas pacaran, namun mudah-mudahan yang Muslimah bisa ambil pelajaran.
  • Pertanyaan saya selalu, "mengapa ustadz, ulama, baru jadi pelarian tatkala terlambat? Lalu berharap bisa memberi solusi instan?"
  • Nasihat baru berharga saat penyesalan sudah tiba, telinga baru mau terbuka saat maksiat nyata, apa lacur mau dikata?
  • Begitulah pacaran, tidak usah heran pasangan berselingkuh, masih untung kejadian sebelum menikah, karena cepat-lambat terjadi jua.
  • Menu wajib bagi lelaki berpacar adalah curang, termasuk bila sudah nikmat hasil tak mau tanggung.
  • Berapa kali lagi perlu dikatakan, pacaran memang bukan proses bagi lelaki yang siap, ia adalah proses buat lelaki tak punya komitmen.
  • Bila jalan dari awal sudah maksiat, kenapa heran ditengahnya sengsara? Bila tak sekarang, diakhir jalan pun sudah menanti derita.
  • Wahai Muslimah, bila menerima nasihat ini engkau merasa sakit, ketahuilah bagimu, bagi kami menyampaikan kebenaran ini lebih pahit.
  • Walau airmata menganak sungai, tetap kehormatan tak bisa balik, bagaikan buah simalakama yang ditangan, pilih manapun tiada yang baik.
  • Lanjut menikah dengan lelaki pandai pacaran, masalah yang lebih besar menanti, pilih sudahi hubungan, diri sudah dinodai?
  • Bila sudah begitu, tak satupun bantuan padamu tersisa, kecuali betul bertaubat, tinggalkan dirinya dan mulai hidup baru.
  • Perkara kehormatan yang telah hilang itu urusan dan pilihanmu, kenapa tiada sedikitpun berpikir sebelum bertindak?
  • Allah Maha Mengampuni hamba-Nya selama taubatnya benar, namun kehormatan yang tiada adalah bagian akibat yang harus diterima.
  • Bagi yang tak terkait dan menyimak, yang tau banyak alasan baginya belum siap menikah - Udah Putusin Aja, sebelum bagimu juga masalah.
  • Hargai kehormatan yang tiada terganti, pastikan hanya untuk calon suami, jangan digadai dan dijadikan taruhan dengan pacaran.
  • Hari ini mungkin kau berkata "pacar saya nggak begitu kok?!" tunggu waktu saja sampai permintaannya mesum, bila ia lelaki normal.
  • Sudahlah, sadarlah, apa sampai dirimu jadi tokoh utama dalam cerita diawal, barulah engkau mau mendengar?!
  • Semoga Muslimah kami termasuk yang mudah menerima pelajaran, semoga Muslim kami termasuk yang berani ambil keputusan – Udah Putusin Aja!

---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar